Minggu, 30 Agustus 2009

Dalam Sehari, Terjadi Dua Kebakaran di Jakarta

Dalam sehari, Kamis (3/4), terjadi dua peristiwa kebakaran yang diduga berasal dari hubungan pendek arus listrik yang melanda sejumlah wilayah Jakarta.

Kebakaran pertama terjadi di Jl Minangkabau RT 011 RW 12, Kelurahan Mentengatas, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan. Dalam peristiwa itu, lima rumah petak ludes terbakar. Peristiwa kebakaran yang terjadi sekitar pukul 12.00 WIB itu diduga disebabkan adanya hubungan arus pendek atau korsleting listrik di salah satu rumah petak.

Pantauan beritajakarta.com, satu dari lima rumah yang terbakar tersebut adalah sebuah kos-kosan yang terdiri dari 90 pintu, yang seluruhnya habis terbakar. Api diduga berasal dari ruang tengah kos-kosan yang dihuni oleh Lady, salah seorang karyawati swasta. Kepulan asap dan beberapa titik api masih terjadi di sekitar lokasi kejadian. Dan itu membuat warga sekitar pun menjadi panik.

“Api menyala besar di tengah-tengah kos-kosan. Dan kemungkinan api berasal dari tempat yang ditempati Lady,” ujar Suryadi, salah satu saksi mata.

Warga yang panik tersebut tampak berlarian untuk menyelamatkan barang-barang di rumahnya. Dan tangisan pun terdengar dari seorang ibu yang rumahnya hangus terbakar. Pasalnya, uang tabungan yang ditabung selama lima tahun ini juga ikut terbakar. Ia hanya sempat menyelamatkan barang-barangnya yang terlihat saja.

Sementara itu, Ramli salah seorang yang tinggal tepat di samping rumah kos tersebut mengatakan, kejadiannya sekitar pukul 12.00 WIB. Api merembet begitu cepat, karena saat bersamaan angin berhembus begitu kencang dan cuaca siang itu begitu terik.

Ramli menambahkan, rumah kos-kosan tersebut dimiliki oleh H Saun yang telah lama meninggal dunia. “Sekarang kos-kosan itu diurus oleh anak-anaknya. Dan mereka pun tidak tinggal di kawasan ini,” katanya.

18 Unit Mobil Pemadam

Petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi sekitar pukul 12.30 WIB. Namun api sudah membakar lima rumah petak tersebut. Sebanyak 18 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di pemukiman padat penduduk itu.

Komandan Peleton Pemadam Kebakaran Jaksel, Saryono, menjelaskan, untuk memasuki kawasan tersebut, pihaknya tidak mengalami kesulitan. Namun hanya kondisi air saja yang sedikit sulit didapat.

“Dari pihak pemadam Jaksel, mengerahkan 15 unit mobil pemadam. Dan dibantu oleh pemadam Jakarta timur sebanyak tiga unit. Sementara masih ada sekitar tiga unit penunjang lainnya seperti motor dan mobil pemadam yang berukuran kecil,” ujarnya.

Secara terpisah, Lurah Mentengatas, Syamsul Bahri, mengatakan api diduga berasal dari hubungan pendek listrik arus listrik dari satu kamar kos-kosan milik Almarhum H Saun. “Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran ini. “Kami secepatnya membuat dapur umum dan posko kesehatan di lokasi kebakaran tersebut,” pungkasnya.

Kebakaran kedua terjadi di Jalan Kojan RT 003/10, Kampung Rawa Lele Kalideres, Jakarta Barat. Menurut informasi yang diperoleh, kebakaran yang menghanguskan belasan rumah tinggal itu terjadi sekitar pukul 11.20 WIB. Penyebabnya, diduga akibat kosleting listrik dari salah satu rumah kontrakan milik YL (50) dan SN (45). "Sedikitnya ada sebelas pintu," kata Jalih, Ketua RT setempat, Kamis (3/4).

Ia mengatakan, cepatnya api yang menjalar mengakibatkan para penghuni kontrakan tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan harta benda dan surat berharga lainnya. Beruntung, kebakaran tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
Sekitar setengah jam kemudian, kata dia, petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi. Namun karena sempitnya jalan masuk membuat petugas kesulitan menjangkau titik api. Beruntung banyak warga yang membantu dan akhirnya api dengan cepat dapat dipadamkan. "Sebelum petugas datang, warga berbondong-bondong membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya, sehingga api bisa dicegah dan tidak menyambar bangunan terlalu banyak," ungkapnya.

Sari, (42) tahun, salah seorang korban mengatakan, ia melihat kobaran api dari salah satu rumah kontrakan. Api dengan cepat menjalar ke rumah lainnya yang berhimpitan. "Tidak satu pun harta benda dan surat berharga kami yang bisa diselamatkan," tutur Sari sedih. "Uang yang saya simpan sebesar Rp 6 juta pun hangus terbakar," ucapnya.

Ia memperkirakan, kerugian yang diderita akibat kebakaran yang menghanguskan rumah kontrakan itu mencapai Rp 20 juta. "Untung kedua anak saya bisa selamat," ujarnya.

Sarono, Perwira Piket Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Barat yang dihubungi mengatakan, pihaknya menerima sinyal otomatis adanya kebakaran itu pada sekitar pukul 11.55 WIB. Satu unit mobil pemadam kebakaran dari Pos Citra I yang terdekat segera meluncur ke lokasi, selanjutnya disusul unit mobil pemadam kebakaran dari pos lainnya dan Posko Sudin Kebakaran Jakarta Barat. Api dapat dikuasai sekitar pukul 12.30 WIB dengan dibantu 18 unit mobil pemadam kebakaran. Akibat musibah itu, kata Sarono, 20 petak hunian di atas areal seluas 300 meter persegi musnah. Dan 20 KK atau 85 jiwa kehilangan tempat berteduh. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 350

Tidak ada komentar:

Posting Komentar